Minggu, 11 September 2022

Contoh-contoh bukti Sunnah sebagai Sumber Pengetahuan

 Contoh-contoh bukti Sunnah sebagai Sumber Pengetahuan



Ø  Gerhana Matahari dan Bulan

     Nabi SAW bersabda:

“Sesungghunya matahari dan bulan adalah dua tanda dari sekian tanda kebesaran Allah, keduanya tidak menggerhana karena kematian seseorang maupun karena kelahirannya, sehingga jika kalian melihat itu (gerhana), maka berdzikirlah kepada Allah SWT, bertakbirlah, salatlah dan bersedekahlah”. (HR. Bukhori, (Kitab al-Kusuf dari Abu Mas’ud).

        Pada saat terjadi Gerhana Matahari jumlah Energi Matahari yang sampai kepada kita berkurang, sehingga Suhu panas bumipun menurun, sebaliknya jika terjadi Gerhana Bulan Energi Matahari yang sampai kepada kita meningkat dan secara bersamaan naiklah Suhu Panas dalam beberapa menit. Dalam kedua situasi ini, bumi jelas menghadapi situasi yang hanya di ketahui Allah SWT. Dari sinilah Nabi SAW menyuruh kita untuk memperbanyak Dzikir, Tahmid, Takbir, Shalat dan Sedekah dengan harapan semoga Allah menghilangkan bahaya itu dari Bumi, sebab kedua peristiwa ini mengandung bahaya dan rahasia yang hanya di ketahui Allah SWT.

        Kita tentu heran dengan pengetahuan Profetik Nabi SAW yang sangat mendalam dan beliau melontarkan pada 1400 tahun silam, dimana umat manusia kala itu masih tenggelam dalam beragam Khufarat dan Mitos serta tidak ada seorangpun yang mengetahui Fakta Alam yang baru di ketahui secara persis oleh manusia pada dekade belakangan. Jadi satu Hadist ini saja sebenarnya sudah cukup menjadi bukti yang menegaskan Kebenaran Kenabian Nabi SAW dan Rosul terakhir yang senantiasa tersambung dengan Wahyu dan di ajari oleh Sang Maha Pencipta langit dan Bumi.[1]


Ø   360 Sendi dalam tubuh

Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap manusia dari kalangan anak Adam di ciptakan dengan 360 sendi...”

        Tampak jelas dalam hadist Nabi SAW diatas bahwa yang di maksud dengan kata as-Sulama adalah Persendian memungkinkan Tulang-tulang untuk bergerak bebas. Hadist di atas menyiratkan bahwa setiap Muslim Wajib memanjatkan Syukur kepada Allah SWT atas karunianya yang diberikan kepadanya berupa kerangka (Skeleton) yang tegak lurus.

        Hal yang mencengangkan (Magnifience) dalam Hadist ini adalah Kemampuan Nabi SAW untuk menyebutkan Jumlah Sendi Manusia dengan tepat (360 sendi) pada masa ketika tidak mungkin seorang pun menguasai Ilmu yang paling mudah untuk menerangkan tubuh manusia atau Pengetahuan yang paling gampang (terneda/dasar) tentang jumlah tulang dalam kerangka manusia juga jumlah sendi-sendi di dalamnya. Hadist ini di ucapkan 1400 tahun lalu dalam lingkungan yang tidak memahami Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Kodifikasi.

        Hadist ini di ucapakan awal abad ke-7, sementara kita sekarang berada di awal abad ke-21 dan masih banyak sebagian besar Manusia Modern tidak mengetahui Jumlah Sendi di dalam tubuh Manusia. Sejumlah besar Professor Ahli Kedokteran dan Bedah Tulang pada awal abad ke-21 pun tidak mengetahui secara pasti jumlah tulang maupun sendi dalam tubuh manusia. Kami telah coba mengkonfirmasikan hal ini kepada sebagain besar Professor Ahli ini, namun jawaban mereka berkisar antara 200-300 tulang dan antara 100-300 sendi.

        Namun Dr. Hamid Ahmad menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Rihlah al-Imam fi Jism al-Insan bahwa jumlah sendi dalam tubuh manusia sekitar 360 sendi sebagaimana yang di terapkan Rosulullah SAW 1400 tahun silam.

        Kerangka Manusia terdiri dari kumpulan Tulang yang menyangga tubuhnya dan memberikan bentuk sekaligus melindungi Alat-alat dan bagian-bagiannya yang lunak dan sensitif, juga menyediakan permukaan yang kokoh yang menjadi landasan urat. Tanpa Persendian yang disiapkan Allah agar sebagai besar tulang rangka manusia yang keras dapat bergerak tentu manusia akan menderita banyak kesakitan dan menghadapi berbagai macam persoalan dan kesulitan.

        Pertanyaannya siapakah selain Allah yang mungkin mengajarkan kepada Nabi SAW untuk menyelami Hal-hal Ghaib seperti ini? Jikalau Allah tidak menguatkan Ilmu ini dengan Ilmu dari sisi-Nya yang telah mendahului semua Ilmu Manusia maka akan berhentilah Ilmu yang di turunkan dan di Ilhamkan-Nya di dalam Kitab-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, penyebutan masalah ini di dalam Hadist Shahih yang di Nisbatkan kepada Nabi SAW sebagaimana Hadist yang di kaji sekarang ini merupakan Bukti tersendiri atas Kenabian dan Kerosulan hingga Hari Kiamat.


Daftar Pustaka

  1. Zaghlul an-Najjar, al-I’jaz al-Ilmi fi as-Sunnah an-Nabawiyyah al-Juz’u al-Awwal terj. Zainal Abidin dan Syakirun Ni’am, Jakarta: Amzah. 2006. 1-52.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar